وَإِذَا أَنْعَمْنَا عَلَى الْإِنْسَانِ أَعْرَضَ وَنَأَىٰ بِجَانِبِهِ ۖ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَئُوسًا
Bahasa Indonesia
Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.
Tafsir Jalalayn
(Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia) yang kafir (niscaya berpalinglah dia) daripada bersyukur (dan membelakangkan badannya) yakni membelakangkan tubuhnya dengan sikap yang sombong (dan apabila dia ditimpa kesusahan) kemiskinan dan kesengsaraan (niscaya dia berputus asa) dari rahmat Allah.
Quraish Shihab
Sesungguhnya perasaan bangga dan putus asa merupakan tabiat manusia. Apabila ia Kami berikan nikmat kesehatan dan kelapangan, mereka malah tidak mau berzikir dan berdoa kepada Kami, serta menjauh dari Kami dengan sombong dan berbangga diri. Dan jika ia ditimpa kesusahan seperti sakit dan kemiskinan, mereka putus asa dari rahmat Allah.
: